Dinamika Seni Musik di Jawa Timur 2025: Harmoni Tradisi dan Inovasi
Detikabar.com - Tahun 2025 menjadi momentum penting bagi perkembangan seni musik di Jawa Timur. Berbagai festival, konser, dan inisiatif budaya digelar di berbagai kota, mencerminkan semangat kolaborasi antara tradisi dan modernitas. Berikut adalah rangkuman peristiwa penting yang mewarnai dunia musik di provinsi ini sepanjang tahun.
![]() |
Berita Seni Di Jawa Timur |
1. Perayaan Hari Musik Nasional di Surabaya
Pada 8–9 Maret 2025, Surabaya menjadi tuan rumah perayaan
Hari Musik Nasional dengan tema "Sadarlah Jiwanya, Sadarlah Budinya untuk
Indonesia Raya." Acara ini diselenggarakan oleh Komunitas Jatiswara dan
menampilkan berbagai kegiatan seperti Konser Indonesia Mendoa, Parade Indonesia
Bermusik 24 Jam, dan Diskusi Musik Membangun Bangsa. Selain itu, dilakukan juga
ziarah ke makam WR Supratman sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah musik
Indonesia .
2. Malang Rockestra: Kolaborasi Rock dan Orkestra
Pada 4 Mei 2025, Gedung Kesenian Gajayana di Kota Malang
menggelar Malang Rockestra, sebuah konser yang menggabungkan musik rock dengan
orkestra. Band legendaris seperti Grassrock dan Elpamas tampil memukau,
mengobati kerinduan penggemar musik rock di kota ini. Wali Kota Malang, Wahyu
Hidayat, turut hadir dan menyumbangkan lagu, menandai kebangkitan kembali musik
rock di Malang .
3. Festival Musik Tong-Tong di Sumenep
Sebagai bagian dari Kharisma Event Nusantara 2025, Sumenep
menggelar Festival Musik Tong-Tong pada 18–19 Oktober 2025. Acara ini
melibatkan pelaku seni musik Tong-Tong dari seluruh Jawa Timur, menampilkan
pertunjukan yang meriah selama dua malam. Festival ini menjadi upaya
pelestarian budaya musik tradisional Madura .
4. For You Music Festival di Surabaya
Pada 18 April 2025, Gedung Cak Durasim Surabaya menjadi
saksi gelaran For You Music Festival, sebuah acara berskala internasional yang
mengusung tema "Kreasi Musik Tradisi Baru Jawa Timur." Festival ini
menampilkan kolaborasi antara musisi lokal dan internasional, memperkenalkan
inovasi dalam musik tradisional Jawa Timur .
5. Big Bang Festival: Meriahkan Ramadan dengan Musik
Big Bang Festival 2025 hadir di Surabaya pada 14–23 Maret di
Grand City Convex. Festival ini menghadirkan konser musik selama 10 hari penuh,
memeriahkan bulan Ramadan dengan berbagai pertunjukan dari artis-artis ternama
.
![]() |
Berita Seni Di Jawa Timur |
6. Festival Musik Patrol di Jember
Jember menggelar Festival Musik Patrol 2025, menampilkan
perpaduan antara tradisi musik patrol dengan antusiasme warga. Acara ini
menjadi ajang pelestarian budaya lokal sekaligus hiburan bagi masyarakat
7. Peksimida: Ajang Bakat Mahasiswa
Pekan Seni Mahasiswa Daerah (Peksimida) Jawa Timur 2024
dibuka di Universitas Negeri Surabaya (UNESA) pada 21 Juli 2024. Acara ini
mengusung tema "Merdeka Berprestasi Talenta Seni Menginspirasi" dan
diikuti oleh 545 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Timur .
8. Museum Musik Indonesia Gelar Festival Seni Tradisi
Museum Musik Indonesia di Malang mengadakan Festival Seni
Tradisi 2025 pada 22–23 Februari di Taman Krida Budaya. Festival ini
menampilkan berbagai pertunjukan seni tradisional, menjadi upaya pelestarian
budaya musik Indonesia .
9. Kharisma Event Nusantara: Jawa Timur Dominasi Festival
Nasional
Jawa Timur menjadi penyumbang festival terbanyak dalam
Kharisma Event Nusantara 2025 dengan 11 festival unggulan, termasuk Festival
Musik Tong-Tong Sumenep, Festival Nasional Reog Ponorogo, dan Eksotika Bromo. Gubernur
Khofifah Indar Parawansa menyatakan kebanggaannya atas pencapaian ini .
![]() |
Berita Seni Di Jawa Timur |
10. Konser Internasional: The Script di Surabaya
Surabaya menjadi tuan rumah konser The Script pada 5
Februari 2025 di Jatim Expo. Konser ini menjadi bagian dari tur internasional
band asal Irlandia tersebut, menarik perhatian penggemar musik pop dan rock
alternatif di Jawa Timur .
Penutup
Tahun 2025 menunjukkan bahwa Jawa Timur terus berkembang
sebagai pusat seni musik yang dinamis, menggabungkan kekayaan tradisi dengan
inovasi modern. Berbagai festival dan konser yang digelar tidak hanya menjadi
hiburan, tetapi juga upaya pelestarian budaya dan pengembangan industri kreatif
di provinsi ini.