Tanah Longsor di Trenggalek: Enam Orang Masih Hilang, Pencarian Terus Dilakukan
Detikabar.com - Trenggalek, Jawa Timur, kembali dilanda bencana alam yang memilukan. Tanah longsor yang terjadi di Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, pada Minggu malam, 18 Mei 2025, menyebabkan enam warga masih dinyatakan hilang. Hingga Kamis, 22 Mei 2025, upaya pencarian terus dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Basarnas, TNI, Polri, dan relawan.
![]() |
Tanah Longsor di Trenggalek |
Kronologi Kejadian
Hujan deras yang mengguyur wilayah Trenggalek sejak akhir
pekan lalu memicu terjadinya longsor di lereng Gunung Wilis. Material longsor
menimbun sepuluh rumah warga, dengan tiga di antaranya tertimbun total. Enam
orang yang berada di dalam rumah saat kejadian belum ditemukan hingga saat ini.
Identitas keenam korban yang hilang adalah Mesinem (90), Nitin (36), Tulus
(65), Yatini (50), Yatiem (70), dan Torik (2) .
Upaya Pencarian dan Tantangan di Lapangan
Sebanyak 150 personel gabungan dikerahkan untuk melakukan
pencarian terhadap korban yang hilang. Anjing pelacak (K9) juga dilibatkan
untuk membantu menemukan lokasi para korban. Pencarian difokuskan di area yang
diduga menjadi titik terakhir keberadaan para korban, berdasarkan keterangan
saksi dan hasil penciuman anjing pelacak.
![]() |
Tanah Longsor di Trenggalek |
Namun, upaya pencarian menghadapi berbagai kendala. Akses
menuju lokasi longsor terputus akibat material longsor yang menutup jalan. Selain
itu, kondisi tanah yang masih labil dan curah hujan yang tinggi meningkatkan
risiko longsor susulan, sehingga membahayakan keselamatan tim pencari .
Dampak Bencana dan Respons Pemerintah
Selain enam orang yang hilang, bencana ini juga menyebabkan
satu anak berusia enam tahun meninggal dunia akibat terseret arus banjir di
Kecamatan Munjungan . Total, lima kecamatan terdampak banjir dan longsor, yaitu
Trenggalek, Munjungan, Pogalan, Karangan, dan Gandusari. Ketinggian air
bervariasi antara 30 hingga 100 sentimeter, bahkan mencapai 2040 sentimeter di
beberapa lokasi.
Pemerintah daerah bersama BPBD telah mendirikan posko
pengungsian dan menyalurkan bantuan logistik kepada warga terdampak. Evakuasi
warga terus dilakukan, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah rawan
longsor dan banjir.
![]() |
Tanah Longsor di Trenggalek |
Imbauan kepada Masyarakat
BPBD Trenggalek mengimbau masyarakat untuk tetap waspada
terhadap potensi bencana susulan. Warga yang tinggal di lereng bukit atau dekat
aliran sungai diminta untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman jika
terjadi hujan deras yang berkepanjangan. Selain itu, masyarakat diharapkan
tidak mendekati lokasi longsor untuk menghindari risiko keselamatan.
Kesimpulan
Bencana tanah longsor di Trenggalek menjadi pengingat akan
pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana alam, terutama di daerah rawan
longsor. Upaya pencarian terhadap enam korban yang hilang masih terus dilakukan
dengan harapan dapat menemukan mereka secepat mungkin. Pemerintah dan
masyarakat diharapkan dapat bekerja sama dalam menghadapi bencana ini dan
mengambil langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi risiko di masa depan.