Fenomena Sound Horeg di Indonesia: Antara Hiburan, Budaya, dan Aturan

larangan sound horeg
larangan sound horeg

Detikabar.com - Sound Horeg sebagai Bagian dari Hiburan Rakyat

Sound horeg menjadi fenomena yang cukup populer di berbagai daerah Indonesia, khususnya dalam acara-acara rakyat seperti hajatan, pesta pernikahan, hingga perayaan desa. Suara musik keras yang menggelegar dianggap mampu memeriahkan suasana dan menghadirkan energi tersendiri bagi para tamu.

Bagi sebagian masyarakat, sound horeg tidak sekadar perangkat audio, tetapi juga simbol status dan kebanggaan. Mereka yang menghadirkan sound system dengan dentuman keras sering dianggap “lebih wah” dalam menyelenggarakan acara. Tidak heran, banyak komunitas sound horeg yang terus berkembang, menyalurkan hobi sekaligus menunjukkan identitas kelompok mereka.

Namun, di balik euforia tersebut, ada sisi lain yang mulai menimbulkan kontroversi. Tingginya volume suara sering dianggap mengganggu kenyamanan lingkungan sekitar, bahkan menimbulkan masalah hukum ketika digunakan tanpa memperhatikan aturan setempat.

Perkembangan Sound Horeg di Berbagai Daerah

Fenomena sound horeg bukan hanya tren musiman, melainkan sudah mengakar di beberapa daerah. Jawa Tengah dan Jawa Timur misalnya, dikenal sebagai basis komunitas sound system yang kerap menggelar kompetisi antargrup. Mereka berlomba-lomba menghadirkan dentuman paling keras dengan kualitas audio yang dianggap memukau.

Tidak jarang, acara seperti ini mengundang ribuan penonton, menjadikannya tontonan rakyat yang dinanti-nanti. Kehadiran sound horeg menjadi identitas budaya populer baru yang memperlihatkan kreativitas lokal, meskipun masih ada pihak yang menilainya kontroversial.

Selain itu, perkembangan media sosial membuat sound horeg semakin dikenal. Banyak unggahan di TikTok atau YouTube menampilkan suasana pesta dengan sound system besar yang mengguncang, sehingga memperluas eksposur tren ini ke khalayak nasional.

Sound Horeg dan Dampaknya terhadap Lingkungan Sosial

Meski menghadirkan hiburan, dentuman keras dari sound horeg menimbulkan dampak signifikan bagi masyarakat sekitar. Beberapa di antaranya:

  • Gangguan kenyamanan: Warga sekitar lokasi acara sering merasa terganggu, terutama jika acara berlangsung hingga larut malam.

  • Masalah kesehatan: Paparan suara dengan intensitas tinggi dalam jangka panjang dapat memicu gangguan pendengaran.

  • Potensi konflik sosial: Ketidakpuasan warga yang terganggu kerap berujung pada perselisihan antarwarga atau dengan penyelenggara acara.

Dampak-dampak inilah yang kemudian mendorong pemerintah daerah untuk mengeluarkan aturan yang lebih tegas terkait penggunaan sound system berkapasitas besar di tengah masyarakat.

Regulasi Pemerintah tentang Sound Horeg

Seiring meningkatnya protes dari masyarakat, beberapa daerah mulai menerapkan regulasi untuk membatasi penggunaan sound horeg. Aturan ini biasanya mencakup:

  • Batas waktu penggunaan, misalnya tidak boleh lewat dari pukul 22.00.

  • Batas intensitas suara berdasarkan standar desibel tertentu.

  • Kewajiban izin resmi sebelum menggelar acara dengan sound system besar.

Aturan ini dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan antara hiburan dan ketertiban umum. Dengan adanya regulasi, diharapkan konflik sosial akibat sound horeg bisa diminimalisir.

Namun, penegakan aturan ini seringkali menghadapi tantangan. Masih banyak penyelenggara acara yang mengabaikan aturan, sehingga menimbulkan gesekan antara masyarakat dengan aparat penegak hukum.

Larangan Sound Horeg dan Polemik yang Muncul

Belakangan, isu mengenai larangan sound horeg semakin mencuat ke permukaan. Beberapa pemerintah daerah bahkan secara tegas melarang penggunaan sound system dengan dentuman berlebihan pada acara tertentu.

Larangan ini memunculkan perdebatan di masyarakat. Sebagian mendukung karena merasa aturan tersebut penting untuk menjaga ketertiban, sementara sebagian lainnya menganggap larangan tersebut meredam ekspresi budaya rakyat.

Polemik ini menunjukkan adanya kebutuhan akan solusi yang lebih seimbang. Bagaimanapun, sound horeg telah menjadi bagian dari kehidupan sosial di beberapa daerah, sehingga upaya menghapusnya secara total mungkin akan memicu resistensi.

Perspektif Budaya: Sound Horeg sebagai Identitas Lokal

Di luar kontroversi, sound horeg bisa dipandang sebagai bagian dari budaya lokal yang tumbuh alami di masyarakat. Sama halnya dengan kesenian rakyat lain, sound horeg mencerminkan kreativitas, semangat kebersamaan, dan ekspresi identitas komunitas tertentu.

Menilik dari sisi budaya, sound horeg tidak semata-mata soal musik keras. Ada unsur kebanggaan, solidaritas, dan bahkan ekonomi di dalamnya. Banyak penyedia jasa sound system yang menggantungkan hidup pada tren ini, sehingga larangan total bisa berdampak pada mata pencaharian mereka.

Dengan demikian, penting untuk melihat fenomena ini secara lebih bijak. Regulasi yang seimbang antara pelestarian budaya dan ketertiban publik bisa menjadi jalan tengah.

Alternatif Solusi untuk Penggunaan Sound Horeg

Alih-alih sekadar melarang, ada beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan:

  • Pengaturan lokasi: Acara dengan sound horeg bisa diarahkan ke lokasi khusus yang jauh dari pemukiman.

  • Batasan teknis: Mengatur intensitas suara dengan teknologi pengendali volume agar tetap nyaman didengar.

  • Edukasi komunitas: Mengajak komunitas sound system untuk memahami dampak sosial dan bekerja sama menciptakan suasana aman.

  • Izin berbasis zona: Memberikan izin dengan mempertimbangkan kondisi wilayah tertentu.

Solusi ini diharapkan mampu menjaga harmoni antara kebutuhan hiburan masyarakat dan ketertiban umum.

Media Sosial dan Popularitas Sound Horeg

Tak bisa dipungkiri, media sosial turut berperan besar dalam menyebarkan popularitas sound horeg. Video pesta dengan dentuman keras sering menjadi viral, bahkan memicu tren baru dalam konten hiburan digital.

Fenomena ini menunjukkan bagaimana budaya lokal dapat bersinergi dengan platform global. Namun, eksposur besar di media sosial juga mempercepat munculnya protes, karena masyarakat yang tidak terbiasa dengan sound horeg merasa terganggu hanya dengan menonton tayangan tersebut.

Popularitas digital ini menjadi bukti bahwa sound horeg bukan sekadar fenomena lokal, melainkan sudah menjadi bagian dari wacana budaya populer Indonesia.

Masa Depan Sound Horeg di Indonesia

Keberlangsungan sound horeg di Indonesia sangat bergantung pada bagaimana masyarakat dan pemerintah menemukan titik tengah. Jika diatur dengan bijak, fenomena ini bisa tetap bertahan sebagai bagian dari budaya rakyat tanpa menimbulkan konflik.

Sebaliknya, jika larangan diterapkan tanpa pendekatan persuasif, bukan tidak mungkin sound horeg hanya akan bertahan di ruang-ruang ilegal, memicu masalah baru di kemudian hari.

Oleh karena itu, dialog antara komunitas, pemerintah, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan fenomena ini bisa berjalan selaras dengan aturan sosial yang ada.

Share

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel